Sunoo Mana?

Written by Sunflowinter ©2021

[ENHYPEN] Sunoo & Sunghoon

.

Sejak bayi, Sunoo punya kekebalan tubuh rendah yang menyebabkannya gampang sakit terutama kalau kelelahan. Belum lagi tingkahnya yang hiperaktif tak ayal membuat keluarga khawatir lantaran dia akan mimisan atau demam. Meskipun sekarang sudah 15 tahun tapi habitat itu masih tidak bisa dihilangkan.

“Pengen jalan-jalan!”

Jam 8 pagi rumah sudah dipenuhi suara Sunoo yang memaksa minta keluar rumah berkedok jenuh padahal minggu lalu dia baru sembuh dari demam sehabis kemah 3 hari di sekolah.

“Minta temenin masmu. Bunda mau arisan.”

Sunghoon yang sedang leha-leha di sofa ruang tengah seketika ingin membenturkan kepala ke meja. Bukan perkara membenci Sunoo, tapi dia lagi mager karena di kamusnya hari Minggu harus diisi dengan bermalas-malasan.

“Istirahat dulu, nanti kamu sakit lagi.”

Moh,” tolak Sunoo mentah-mentah. “Aku mau ambil jaket dulu. Mas Sunghoon siap-siap ya, kita ke kebun teh.”

“Kok jauh?? Mau apa ke kebun teh? He! Mas ndak mau ke sana! He, kamu denger ndak?!”

Yah, tapi ujungnya permintaan Sunoo tidak ada yang bisa menolak.

[….] [….] [….]

Ibunda |

Mas sunghoon

Sunghoon |

dalem bunda

Ibunda |

Hati² ya le…
Adeknya dijaga biar ndak ilang.
Jgn sampai kecapekan.. 🤗

Sunghoon |

iya bunda

Ibunda |

Sunoo mana?

Sunghoon |

habis dari kebun teh 😉

Ibunda |

Sipp 😉😉

Bukan tanpa alasan bunda sangat protektif, lantaran Sunoo pernah menghilang saat study wisata kelas 2 SD dulu tapi akhirnya dia ditemukan sedang menangis di depan toko roti 2 jam kemudian oleh salah satu Bu Guru.

Pernah juga saat sekeluarga liburan ke Jogja 4 tahun lalu. Mereka mampir ke Malioboro untuk membeli oleh-oleh sebelum pulang ke Malang. Sunoo minta ditemani Sunghoon untuk melihat-lihat dan menjauhlah mereka dari bunda serta ayah yang masih sibuk membeli buah.

Kebetulan Sunghoon tertarik melihat jaket, sedangkan Sunoo ingin beli komik dan padahal jarak antar stan hanya semeter tapi bisa-bisanya Sunoo hilang! Anak itu seolah tidak bisa ditinggal noleh barang sebentar.

Sunghoon panik mencari ke sana kemari mana Malioboro, kan, sangat luas! Apa yang akan dikatakannya pada bunda dan ayah?

Well, ternyata Sunoo sedang duduk di depan stan minuman sambil memakan cilok bakar dengan santai, tepat 10 meter dari jarak stan komik tadi.

“Rasanya enak Mas, beda sama cilok di Malang. Aku mau beli buat temen-temen di komplek. Tapi uang aku kurang, tambahin ya?”

“Sunoo.”

“Dalem.”

“Kalau mau pergi bilang. Mas muter nyari kamu dari tadi. Kalau kamu hilang di Jogja, kan, ndak lucu.”

Sunoo cuma :

Oke. Kembali ke kebun teh.

“Mas Sunghoon, sampean capek ndak punya adek kayak aku?”

Kaget.

Tumben Sunoo bertanya hal-hal berat seperti ini?

“Ndak,” jawab Sunghoon namun itu tidak membuat Sunoo puas.

“Jelasin kenapa.”

“Ya karna mas memang ndak capek. Nanti kalau capek mas bilang, trus kita pulang.”

“Bukan itu maksudnya! Kan aku sering sakit dan ngerepotin Mas Sunghoon.”

“Terus?”

“Aku janji ndak bakal kecapekan. Tapi aku ndak bisa janji tentang ngerepotin soalnya di dunia ini aku cuma bisa ngandelin sampean.”

“Kenapa?”

“Biar Mas Sunghoon ada kerjaan. Rebahan sambil hapean terus bikin gendut.”

Sunghoon sudah geer. Dikira Sunoo mau bilang kalau Sunghoon sangat berarti baginya.

Tapi siapa yang tahu bahwa kalimat itu bisa jadi bermakna kebalikan.

[….] [….] [….]

Ibunda |

Mas sunghoon… sunoo mana?

Sunghoon |

habis ngajak photobot di metro

Ibunda |

Kok mainnya jauh dari kebun teh ke metro 🤦‍♀️
Adeknya nanti capek lho mas..

Sunghoon |

dia yg minta bun 🤷‍♂️
kok sunoo tok yang dicari
mas ndak dicari juga

Ibunda |

Kalau sampean ndak bakal ilang
Bunda ndak kuatir 🤭💁

Sunghoon |

😔💔

[….] [….] [….]

Karena bunda percaya, di mana ada Sunoo, pasti di situ juga ada Sunghoon.

Sesederhana itu.

fin